Dalam agama Jainisme, dosa bunuh diri dianggap sama beratnya dengan membunuh orang lain. Kitab-kitab umumnya menyampaikan bahwa kematian dengan cara bunuh diri mengakibatkan seseorang menjadi hantu. Bagaimanapun, agama Jainisme menganggap bahwa bunuh diri melalui puasa dengan aneka macam keadaan tertentu sanggup diterima. Perbuatan ini yang dikenali sebagai Sallekhana, yang memerlukan banyak waktu dan daya pikir sehingga tindakan tersebut tidak lagi merupakan suatu tindakan yang mengikuti bunyi hati. Perbuatan tersebut juga menunjukkan waktu untuk seseorang menuntaskan semua urusan duniawinya, merenung perihal kehidupan, serta mendekati diri dengan Tuhan.
Jainisme, Secara tradisional dikenal sebagai Jaina dharma, yakni sebuah agama India yang mengatur jalan non-kekerasan terhadap semua makhluk hidup. Ini yakni salah satu agama tertua di dunia menemukan akarnya di India kuno. Tradisi menyampaikan bahwa keyakinan ini telah diberitakan oleh suksesi dua puluh empat dai iman yang dikenal sebagai tirthankara. Jainisme menekankan kemandirian spiritual dan kesetaraan antara semua bentuk kehidupan. Praktisi agama ini percaya bahwa non-kekerasan dan pengendalian diri yakni cara yang mereka sanggup memperoleh pembebasan dari siklus reinkarnasi
Nah Sahabat anehdidunia.com yang mau kita bahas dalam fatwa ini yakni ritualnya yg disebut "Sumpah Sallekhana". Ritual ini sanggup dibilang sangat ekstrim dimana seseorang penganut fatwa ini melaksanakan puasa sampai ia meninggal. Sallekhana yakni ritual agama Jain untuk bunuh diri dengan berpuasa. Karena sifat berkepanjangan Santhara, seseorang diberikan waktu yang cukup untuk merenungkan hidupnya. Sumpah Sallekhana diambil dikala seseorang merasa bahwa kehidupannya telah mencapai puncaknya. Tujuan dari sumpah ini yakni untuk membersihkan eksekusi alam usang dan mencegah terciptanya eksekusi alam yang baru.
Gambar di atas menggambarkan bagaimana seorang yang sedang menjalankan ritual sumpah sallekhana sampai meninggal dan sehabis meninggal akan dibakar namun sebelumnya di arak sebagai simbol pujian telah menjalani ritual tersebut untuk menuju ke hadapan Yang Maha Kuasa. Jika kita bayangkan, berpuasa sampai ajal yakni hal yang sangat susah dilakukan, harus menahan segalanya dari kehidupan duniawi. Mungkin banyak menjadi kontradiksi alasannya yakni hal tersebut berbeda dengan apa yang kita percayai, namun begitulah kehidupan ritual disana.
Comments
Post a Comment