Eksekusi atau sanksi mati paling kejam jaman dulu ini di pakai dari google translate jadi artikelnya sedikit kacau. untuk lebih baiknya silahkan baca hukuman mati kuno yang paling kejam Klik di SINI
Hukuman mati ialah salah satu sanksi terberat yang sanggup diberikan kepada seorang penjahat. Biasanya para penjahat tersebut telah melaksanakan tindakan kriminal yang sangat berat sehingga tidak sanggup ditolerir lagi. Entah itu agresi pembunuhan, pelecehan seksual dan tindakan kriminal lainnya yang melanggar Hak Asasi Manusia terlebih lagi menyangkut hidup orang banyak. Beberapa sanksi mati yang kita kenal ialah sanksi gantung, sanksi penyetruman di atas dingklik listrik, pemenggalan kepala. Dan yang paling modern ialah sanksi dengan cara suntik mati. Namun, masih ada beberapa sanksi mati yang lebih sadis lagi. Beberapa dari metode tersebut sudah tidak dilakukan atau bahkan dihentikan lantaran dianggap terlalu sadis. Di bawah ini ialah beberapa metode – metode sanksi yang paling sadis yang pernah ada.
10. Bestiarii
Digunakan sebagai sarana sanksi mati dengan memasukan korban ke arena atau sangkar dimana hewan buas terdapat didalamnya (biasanya singa). Hukuman ini diberlakukan bagi musuh-musuh negara, termasuk orang-orang tahanan dan budak yang terbukti melaksanakan kejahatan serius.
Praktik ini dibawa ke Roma kuno sekitar kurun ke-2 SM dari Asia, di mana sanksi yang sama ada setidaknya dari kurun 6 SM. Di Roma digunakan sebagai hiburan dan merupakan pecahan dari permainan perdana di Amphitheatre Flavianus. Pada kurun ke-13, sanksi ini diterapkan pada orang Nasrani awal atas perintah kaisar Nero.
9. Crushing
Crushing, sanksi ini dilakukan dengan menghancurkan kepala atau seluruh anggota tubuh. Cara yang paling terkenal ialah memakai Gajah. Kepala korban diletakkan diatas watu atau balok kemudian diinjak memakai kaki gajah hingga remuk.
Banyak digunakan di wilayah Asia Selatan dan Timur selama lebih dari 4.000 tahun. Metode ini juga digunakan oleh Roma maupun Dinasti Nguyen di Vietnam.
Dalam metode lain, korban ditekan dengan watu yang sangat besar dan berat di dada mereka, korban kemudian mencicipi sesak napas atau remuk tulang rusuknya hingga menimbulkan kematian.
8. Snake Pit
Hukuman ini dilakukan dengan cara memasukkan terhukum ke sangkar atau lubang yang penuh ular berbisa. Metode ini termasuk metode paling bau tanah yang pernah digunakan. Ular-ular algojo siap untuk menyantapnya.
7. Falling
Melempar atau menjatuhkan orang dari ketinggian yang besar telah digunakan sebagai bentuk sanksi semenjak zaman kuno. Orang-orang dieksekusi mati dengan cara ini mati dari luka-luka yang disebabkan oleh memukul tanah dengan kecepatan tinggi. Pada masa pra-Romawi Sardinia, orang-orang bau tanah yang tidak bisa menghidupi diri sendiri ialah ritual dibunuh. Mereka mabuk dengan tanaman neurotoxic dikenal sebagai “sinis rempah” (yang berdasarkan beberapa ilmuwan hemlock dropwort air) dan kemudian turun dari watu yang tinggi atau dipukuli hingga mati.
Iran mungkin telah memakai bentuk ini sanksi bagi kejahatan sodomi. Menurut Amnesty International, dua orang itu dieksekusi lantaran memperkosa dua mahasiswa dan dieksekusi mati. Mereka akan dilemparkan dari tebing atau dari ketinggian. Laki-laki lain yang terlibat dalam insiden ini ialah kalimat untuk bulu mata, mungkin lantaran mereka tidak melaksanakan penetrasi seks dengan para korban. Digambarkan di atas ialah Forum Romawi yang mempunyai pemandangan manis Gemonian tangga dari orang-orang yang dilemparkan ke kematian.
6. Premature Burial
Metode sanksi mati ini juga biasa disebut Vivisepulture. Metode ini ialah mengubur orang hidup-hidup. Sampai kini cara membunuh orang tersebut masih digunakan di beberapa negara. Korban biasanya diikat dan kemudian ditempatkan dalam sebuah lubang dan dikubur. Dulu pernah ada insiden Pembantaian Nanjing selama Perang Dunia II, dikala tentara Jepang mengubur warga sipil Cina hidup-hidup dalam lubang yang kini disebut ‘Ten Thousand Corpse Ditch’.
5. Mazzatello
4. Upright Jerker
Metode sanksi ini menyerupai mirip sanksi gantung. Namun bedanya, sehabis tali dililitkan ke leher tahanan, tali akan pribadi ditarik ke atas. Bukan menyerupai sanksi gantung biasa dimana sebuah pintu jebakan di bawahnya akan terbuka. Metode sanksi ini terkenal digunakan di Amerika Serikat dari awal kurun ke-19 hingga kurun ke-20. Tali gantung ini ditarik ke atas dengan tujuan untuk mempercepat maut tahanan dengan mematahkan lehernya. Namun kemudian metode ini ditarik dari peredaran lantaran dianggap tidak efisien dalam mematahkan leher tahanan. Ada fakta menarik lainnya bahwa ternyata Iran juga memakai metode sanksi ini. Namun di Iran, penarikan tali gantung memakai sebuah kendaraan beroda empat derek.
3. Crucifixion
Metode ini ialah salah satu metode yang banyak dikenal. Orang Indonesia menyebutnya dengan salib. Penyaliban dilakukan dengan cara memaku tangan dan kaki pada sebuah kayu. Kemudian kayu tersebut ditaruh berdiri. Korban kemudian dibiarkan menggantung di sana hingga mati. Proses maut tersebut biasanya hingga berhari hari.
2. Colombian Necktie
Eksekusi ini ialah yang paling sering digunakan sewaktu zaman La Violencia, sebuah periode sejarah Kolombia penuh dengan pembunuhan. Hal ini digunakan terutama untuk mengintimidasi orang lain. Mula-mula tenggorokan korban disayat secara perlahan. Lidah terhukum mereka tarik melalui luka yang terbuka. Metode ini ialah salah satu metode yang paling sadis.
1. Blood Eagle
1. Blood Eagle
Penyebab Mata Juling
Comments
Post a Comment