Diperlukan kamera dengan kecepatan ultra tinggi, mikroskop super dan speaker audio untuk membuka belakang layar teratai yang selalu kering bahkan ketika diliputi dengan lendir.
“Kita menghadapi dilema yang penuh tipu daya, tetesan air yang jatuh di atas daun menggelinding dengan mudah, sedangkan kondensat yang tumbuh dari dalam sudut dan celah daun tetap lengket dan terperangkap, " kata Jonathan Boreyko, mahasiswa pascasarjana di Universitas Duke Pratt School of Engineering (DUPSE), yang terlibat dalam studi.
"Para ilmuwan dan insinyur telah usang bertanya bagaimana tetes lengket ini pada jadinya ditolak dari daun," kata Boreyko.
"Setelah membawa daun teratai ke laboratorium dan mengawasi kondensasinya, kita sanggup melihat bagaimana tetes yang lengket menjadi tidak lengket." Kuncinya yaitu rekaman video yang menampilkan proses istirahat daun teratai di atas woofer speaker stereo dalam frekuensi rendah. Kondensasi diciptakan dengan mendinginkan daun. Setelah bulu lembut bergetar selama sepersekian detik, tetesan air yang lengket secara sedikit demi sedikit terlepas dan lepas dari daun.
"Ini memecahkan teka-teki yang sudah usang ada," kata ajun profesor DUPSE, Chen Chuan-Hua. "Orang-orang telah mengamati banyak sekali bentuk kondensasi setiap malam pada daun teratai. Ketika mereka kembali keesokan pagi, air sudah hilang dan daun mengering. "
"Speaker yang direproduksi di laboratorium sama menyerupai yang terjadi setiap hari di alam, yang penuh getaran-getaran halus, terutama bagi teratai yang mempunyai daun besar panjang dan ramping diatas batang," kata Chen, berdasarkan rilis DUPSE. Hasil dari eksperimen ini akan memungkinkan para insinyur untuk memakai permukaan buatan yang memerlukan pembatalan kondensasi serta transfer panas. Hasil-hasil ini dipublikasikan secara online dalam Physics Review Letters.
Baca juga
Diperlukan kamera dengan kecepatan ultra tinggi, mikroskop super dan speaker audio untuk membuka belakang layar teratai yang selalu kering bahkan ketika diliputi dengan lendir.
“Kita menghadapi dilema yang penuh tipu daya, tetesan air yang jatuh di atas daun menggelinding dengan mudah, sedangkan kondensat yang tumbuh dari dalam sudut dan celah daun tetap lengket dan terperangkap, " kata Jonathan Boreyko, mahasiswa pascasarjana di Universitas Duke Pratt School of Engineering (DUPSE), yang terlibat dalam studi.
"Para ilmuwan dan insinyur telah usang bertanya bagaimana tetes lengket ini pada jadinya ditolak dari daun," kata Boreyko.
"Setelah membawa Mengungkap Kebenaran Legenda Putri Duyung
Comments
Post a Comment