Skip to main content

Mencengangkan!! Teori Asal Mula Penyakit Virus Hiv Aids

Dalam rangka memperingati hari aids sedunia - Penyakit Virus HIV AIDS yang menewaskan banyak orang dan belum ditemukan obatnya itu terdengar sangat mengerikan. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) yakni sekumpulan tanda-tanda dan bisul (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan badan insan akhir bisul virus HIV atau bisul virus-virus lain yang menyerupai yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).


Virusnya sendiri berjulukan Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada badan manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap bisul oportunistik ataupun gampang terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada sanggup memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. Sahabat anehdidunia.com bermacam macam teori dikemukakan asal mula dari Hiv Aids ini, entah mana yang benar. Apa sajakah teorinya tersebut? mari kita simak bersama.

Seks Bebas di Kinshasa 1920-an

simian immunodeficiency virus (SIVcpz)
Untuk menguak misteri tersebut, tim internasional mencoba untuk merekonstruksi genetika HIV. Untuk mencari tahu di mana nenek moyang tertuanya pada insan berasal. Temuan dalam bidang arkeologi virus dipakai untuk menemukan asal pandemi. Demikian laporan tim dalam jurnal Science. Para hebat memakai arsip sampel instruksi genetik HIV untuk melacak sumbernya.

Dan ternyata, asal ajakan pandemi terlacak dari tahun 1920-an di Kota Kinshasa yang kini menjadi penggalan dari Republik Demokratik Kongo. Laporan mereka menyebut, perdagangan seks yang merajalela, pertumbuhan populasi yang cepat, dan jarum tak steril yang dipakai di klinik-klinik diduga mengembangkan virus tersebut. Menciptakan kondisi 'badai yang sempurna'.

Sementara itu, rel kereta yang dibangun dengan dukungan Belgia di mana 1 juta orang melintasi kota tiap tahunnya  membawa virus HIV ke wilayah sekitarnya. Lalu ke dunia. Tim ilmuwan dari University of Oxford dan University of Leuven, Belgia mencoba merekonstruksi 'pohon keluarga' HIV dan menemukan asal muasal nenek moyang virus itu. "Anda bisa melihat jejak sejarahnya dalam genom ketika ini data yang terekam, tanda mutasi dalam genom HIV tidak bisa dihapus," kata Profesor Oliver Pybus dari University of Oxford.

Dengan membaca tanda mutasi tersebut, tim bisa menyusun kembali pohon keluarga dan melacak akarnya. HIV yakni versi mutasi dari virus simpanse, yang dikenal sebagai simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang mungkin melaksanakan lompatan spesies, ke manusia, melalui kontak dengan darah yang terinfeksi. Virus ini menyebar pertama kali pada para pemburu simpanse mungkin ketika menangani daging binatang itu. Kasus pertama dilaporkan di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, pada 1930.

Virus membuat lompatan pada beberapa kesempatan. Salah satunya mengarah pada HIV-1 subtipe O yang menyebar di Kamerun. Kemudian, HIV-1 subtipe M yang menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia. Pada tahun 1920-an, Kinshasa yang dulu disebut Leopoldville sampai 1966 yakni penggalan dari Kongo yang dikuasai Belgia. "Kota itu sangat besar dan sangat cepat pertumbuhannya. Catatan medis kurun kolonial memperlihatkan tingginya insiden sejumlah penyakit seksual," kata Profesor Oliver Pybus.

Kala itu, buruh-buruh laki-laki mengalir ke kota, memicu ketudakseimbangan gender, dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 2:1 yang memicu maraknya perdagangan seksual. Plus faktor praktik pengobatan penyakit dengan suntikan tak steril yang efektif mengembangkan virus. "Aspek menarik lainnya yakni jaringan transportasi yang membuat orang-orang berpindah dengan mudah." Sekitar 1 juta orang memakai jaringan rel Kinshasa pada simpulan tahun 1940-an."

Dan virus pun menyebar luas, awalnya ke kota tetangga Brazzaville, kemudian meluas ke area provinsi yang perekonomiannya ditopang penambangan, Katanga. Kondisi 'badai sempurna', hanya berlangsung selama beberapa dekade di Kinshasa. Namun ketika itu berakhir, HIV terlanjur menyebar ke seluruh dunia.  

Teori Green Monkey

ilustrasi teory green monkey
Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS yakni ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit gelap di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS yakni “senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori kera hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya semenjak tahun 1988 para peneliti telah pertanda bahwa teori kera hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus memberikan teori ini kepada publik sampai sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori kera hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.

Teori Konspirasi AIDS


Pada dasarnya teori konspirasi memperlihatkan narasi perihal sejarah bangsa barat mengenai asal ajakan kemunculan HIV/AIDS. Teori ini menyebutkan bahwa HIV/AIDS merupakan senjata biologis yang sengaja dibentuk oleh Amerika Serikat untuk mengendalikan jumlah penduduk dunia. ‘Pengurangan populasi merupakan prioritas tertinggi dari kebijakan luar negeri AS terhadap negara-negara dunia ketiga. Pengurangan dari penduduk negara-negara ini merupakan problem vital bagi keamanan nasional AS’ – Henry Kissinger, 1974 (Gray, 2009 : 106). Asal ajakan HIV/AIDS diawali dari bocornya catatan diam-diam yang mengandung dua poin penting milik salah satu tim khusus di Laboratorium Fort Detrick AS, Willace L. Pannier ke dunia maya (Ridaysmara, 2010 : 381-384).

Pertama, HIV merupakan istilah gres bagi virus usang berjulukan SV40 yang dipakai oleh Dokter Hilary Koprowski untuk menginfeksi sistem imun 300.000 orang negro Afrika pada tahun 1957 sampai 1960 (Gray, 2009 : .96-102). Koprowski melaksanakan ‘percobaan’ bisul vaksin polio melalui verbal (live oral polio vaccine) kepada ras kulit gelap di Afrika atas dasar rasisme. Namun demikian, Koprowski menolak tuduhan bahwa ia terlibat dalam membuat AIDS dan menyampaikan bahwa demografi dari persebaran penyakit di Afrika sanggup dijelaskan dengan faktor-faktor lain yang tidak berafiliasi dengan mekanisme vaksinasi (Gray, 2009 : 97).

Kedua, disebutkan bahwa  kejahatan terhadap kemanusiaan ini digagas oleh George W. Bush, George H.W Bush, Prescott Bush, Rockefeller, Harriman dan banyak sekali elit politik Amerika yang difasilitasi oleh CIA, Rockefeller Foundation dan National Institute of Health (In Lies We Trust 2007). Mereka setuju untuk menjalankan kegiatan ‘Eugenic Movement’ sekitar tahun 1900-an. ‘Eugenic Movement’ merupakan gerakan rasialis untuk menghancurkan ras insan yang dianggap inferior dan meningkatkan ras insan superior. Selain itu, HIV/AIDS dibentuk oleh CIA untuk menginfeksi bangsa African-American yang berada di Amerika (TIME, 2013). Pada dasarnya, ‘Eugenic Movement’ dilakukan oleh Amerika untuk menekan jumlah populasi dunia dengan target utama orang-orang berkulit hitam.

Selain informasi yang didapatkan dari catatan diam-diam milik Pannier, munculnya banyak sekali persepsi masyarakat dunia perihal vaksin HIV/AIDS menimbulkan teori konspirasi semakin kompleks. Hingga ketika ini belum ditemukan obat yang sanggup menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Obat-obat yang kini diberikan hanya bersifat memperpanjang usia penderita dan memperbesar kemungkinan untuk menularkan penyakit tersebut kepada individu lain, menyerupai Terapi Antiretroviral (ARV). Persepsi tersebut mendorong fatwa kritis perihal seni administrasi kelompok elit dalam membuat penyakit beserta obatnya. Fakta yang mengejutkan muncul dari ketiga penjahat kemanusiaan, yaitu keluarga Bush, Rockefeller dan Harriman yang ternyata bergabung dalam satu komunitas dan berkuliah di Yale University. Kemudian faktanya, Yale University yakni pemegang hak paten dari salah satu obat utama HIV yang dikenal dengan ‘Zenit’ atau ‘d4t’ pada awal tahun 1990-an dengan royalti yang diterima sebesar $328.000.000,00 (Arno, 1992 : 102). Namun, menyerupai yang diketahui bahwa ‘Zenit’ tidak menghilangkan HIV, tetapi hanya memperpanjang usia sang penderita yang otomatis sanggup terus meningkatkan laba perusahaan.

Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)


Ribuan laki-laki gay mendaftar sebagai insan percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi sentra sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam badan simpanse. Sekarang binatang ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut menerima vaksin hepatitis B karena asalnya yang terkait dengan laki-laki gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibentuk dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.

Kemungkinan besar HIV “masuk” ke dalam badan laki-laki gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.

Apakah jenis virus yang terkotori dalam kegiatan vaksin ini yang mengakibatkan AIDS? Bagaimana dengan kegiatan WHO di Afrika? Bukti besar lengan berkuasa memperlihatkan bahwa AIDS berkembang tak usang sehabis kegiatan vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan sehabis eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% laki-laki gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini memperlihatkan bahwa laki-laki Manhattan mempunyai insiden HIV tertinggi dibandingkan daerah lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai daerah kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan yakni bahwa perkara AIDS di Afrika yang sanggup dibuktikan gres muncul sehabis tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai jalan masuk daerah “berjangkitnya” HIV ke populasi gay di Amerika. Namun sampai kini para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.

Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan laki-laki gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”, faktanya sampai kini ini (20 tahun sehabis perkara pertama AIDS), 80% perkara AIDS gres di Amerika Serikat berjangkit pada laki-laki gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian?

Keserupaan dengan FLU Burung


Di pertengahan tahun 1990-an, para hebat biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi banyak sekali orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B yakni strain pra secara umum dikuasai yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay

Sebaliknya, Strain HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks (leher rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung berjangkit pada kalangan heteroseksual.

Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahwa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan laki-laki gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa semoga gampang menyesuaikan diri ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?

Telah diketahui, laki-laki ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) bisa mengadaptasi retrovirus tertentu semoga menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang semenjak tahun 1970, para ilmuwan perang biologis telah mencar ilmu mendesain agen-agen (khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial “tertentu”. Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute memperlihatkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih mempunyai gen resisten-AIDS, sementara orang kulit gelap Afrika tidak mempunyai gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS semakin merupakan “virus buatan insan yang menyerang ras tertentu” dibandingkan insiden alamiah.

Berkat sumbangan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS yakni penyakit gay” yakni jargon yang sering dikumandangkan media.

Setidaknya tahun 1987, Robert Gallo memberitahu reporter Playboy, David Black, “Saya pribadi belum pernah menemukan satu perkara pun (di Amerika) dimana laki-laki terkena virus (AIDS) dari seorang perempuan melalui hubungan intim heteroseksual .” Gallo melanjutkan, “AIDS tak akan menjadi ancaman yang tak bisa teratasi bagi masyarakat umum.” Apakah ini sekedar spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu yang tidak ia ceritakan?

Seperti yang anda ketahui sahabat anehdidunia.com bahwa belum ditemukan penawar atau obat untuk penyakit yang satu ini, cara pencegahaannya hanya melalui kasih sayang, jaga kebersihan dan bercintalah hanya kepada suami atau istri anda.  


referensi: /search?q=kejadian-aneh-saat-pembuatan-film-seram/http://www.kaskus.co.id/thread/50c1e40fe374b47018000005/sejarah-amp-asal-usul-hiv-aids/http://news.liputan6.com/read/2113873/ilmuwan-kuak-asal-usul-hivaids-seks-bebas-di-kinshasa-1920-an/http://www.beritaunik.net/unik-aneh/asal-usul-penyakit-aids.html

Comments

Popular posts from this blog

Mencengangkan!! Misteri Black Hole Lubang Hitam Yang Belum Terpecahkan

Sebagian besar dari sahabat AnehdiDunia.com niscaya sudah pernah mendengar mengenai misteri keberadaan lubang hitam. Di mana lubang hitam merupakan sebuah fenomena luar angkasa yang hingga detik ini masih mengakibatkan banyak teori serta mengakibatkan banyak perdebatan di antara para ahli. Menurut penelitian banyak jago di dunia, lubang hitam yang sering disebut juga dengan istilah Black Hole ini yaitu sebuah tanda-tanda dari fenomena jagad raya, di mana lubang hitam ini diyakini mempunyai gaya gravitasi yang kekuatannya sangatlah dahsyat, bahkan berdasarkan pengamatan para jago astronomi menyampaikan bahwa seberkas cahaya sekalipun tidak akan bisa lolos dari dekapan sang lubang hitam ini. Teori realtivitas yang dikemukakan oleh Albert Einstein dan penerus-penerus dia juga memprediksi bawasanya akan membutuhkan massa yang amat sangat besar apabila insan hendak berniat membuat sebuah lubang hitam buatan atau lubang hitam tiruan. Perlu anda ketahui juga, bahwa di sekitaran luban

Mencengangkan!! Bintang Hollywood Yang Pernah Hidup Sebagai Gelandangan

Para Bintang yang hidup di Hollywood sering di identikan dengan kehidupan glamor dan daerah tinggal kolam istana yang merupakan citra positif dari kenikmatan dunia tertinggi yang bisa di raih seseorang. Namun tak semua Bintang Hollywood yang kini bisa meraih pendapatan hingga jutaan Dollar dalam satu kali peranya dalam sebuah film ini, meniti karir mereka dengan cara yang gampang, ataupun terlahir dari keluarga yang berada, hingga bisa mendukung perjalan karir mereka, kadang para bintang ini juga muncul dari kalangan biasa bahkan bisa dibilang kekurangan, beberapa diantaranya bahkan pernah mencicipi hidup susah sebab terlahir dalam himpitan kemiskinan hingga menciptakan mereka terpaksa hidup menggelandang. Tapi sebab kerja keras, semangat pantang mengalah dan juga sedikit keberuntungan mereka jadinya berhasil menapaki tangga ketenaran sebagai bintang yang bersinar di Hollywood dan merubah nasib mereka 180 derajat pada sisi roda kehidupan yang berbeda, dari masa dimana mereka dulu bahk

Mencengangkan!! Simak Sejarah Unik Munculnya Boneka Ventriloquist

Bagi sahabat anehdidunia.com yang belum mengetahui apa itu boneka Ventriloquist, boneka ini merupakan boneka yang di pakai dalam dunia hiburan panggung, yaitu dengan cara menggerakkan bab bibirnya serta matanya secara manual, lalu sang penggagas itu akan mengeluarkan suara  buatan guna menciptakan si boneka solah-olah hidup dan mempunyai perasaan. Dikisahkan, awalnya Ventriloquisme atau juga disebut dengan Ventriloquism ini merupakan seni berbicara dengan tanpa harus  menggerakkan ekspresi atau bibir. Ventriloquis berasal dari serapan kata bahasa Latin, yaitu “venter”, yang artinya yaitu perut, serta “loqui” yang artinya yaitu berbicara. Ventriloquisme ini sering juga banyak diartikan sebagai sebuah ilmu ataupun keterampilan dalam berbicara memakai perut. Bahkan dalam perkembangan dunia Ventriloquisme ini, ada beberapa orang mahir Ventriloquis yang bisa bersuara perut yang seakan-akan si boneka berada di kawasan yang jauh atau di ruangan yang lainnya. Dalam pemaknaan di bahasa Indones