Mencengangkan!! Seni Lukis Pasir Biksu Tibet Paling Rumit Di Dunia

Menghancurkan istana pasir sanggup menjadi sangat menyenangkan. Tetapi bagaimana kalau Anda telah menghabiskan berminggu-minggu membuat lukisan pasir dengan susah payah, hanya untuk dihancur pada akhirnya? Tapi inilah yang dilakukan oleh para biksu Tibet. Mereka yang membuat lukisan pasir indah, dan diakhir mereka hancurkan lukisan indah itu. Hal ini dikatakan untuk menunjukan ketidakkekalan hidup.

Pasir Mandala yaitu seni membuat karya yang rumit dengan memakai pasir berwarna, dipraktekkan oleh para biksu Tibet sebagai bab dari tradisi tantra. Dalam bahasa Tibet, seni ini disebut dul-Tson-kyil-khor (mandala abu berwarna). Sebagai bab dari pasir mandala, butiran pasir diletakkan dengan susah payah di kanvas datar. Beberapa biarawan bekerja pada satu bagian, yang sanggup mengambil waktu berhari-hari untuk menyelesaikan.

The Mandala Kata berarti ‘lingkaran’ dalam bahasa Sansekerta dan dikatakan untuk mewakili kosmogram seorang Buddha atau Bodhisattva. Seni ini termasuk seni geometris dan beberapa simbol spiritual Budha. Sahabat anehdidunia.com sebuah pasir-dicat bermacam-macam warna yang disebut mandala dan dipakai sebagai alat untuk melukis. Menurut kepercayaan Budha, biksu yang mempraktekkan seni representasi visual dari pikiran yang tercerahkan oleh sang Budha.

Sebuah mandala pasir khas terdiri dari sebuah cincin luar, di dalam ada persegi yang lebih kecil mewakili ‘langit istana’, sebuah kawasan tinggal dewa. Persegi ini mempunyai empat gerbang yang mewakili masing-masing empat arah. Lingkaran serta alun-alun dibentuk dengan beberapa lapisan yang rumit Alun-alun berisi lingkaran, dibagi menjadi 9 sektor. Para mandala Tibet yang tampak sederhana. Mereka mungkin terlihat menyerupai mereka terdiri dari contoh dasar, tetapi sangat kompleks dan mungkin memerlukan beberapa ahad untuk menyelesaikan. Biksu Budha menjalani bertahun-tahun training sebelum mereka sanggup membuat mandala. Karena ritual ini dianggap sangat sakral, hal itu tidak sanggup dilakukan sembarangan orang. Kaprikornus sebelum mandala dibuat, seorang bhikkhu akan menghabiskan waktu dalam studi filosofis dan artistik. Setelah tingkat pemahaman telah tercapai, mandala sanggup dibuat. Dalam biara langsung Dalai Lama, biara Nyamgal, biarawan menghabiskan sekitar tiga tahun mencar ilmu sebelum membuat mandala.

Secara tradisional, empat biarawan bekerja pada mandala tunggal, masing-masing mengambil dari empat kuadran. Masing-masing empat biarawan mempunyai ajudan untuk mengisi garis rinci mereka dengan warna. Semua biarawan mulai bekerja pada mandala dari pusat, bergerak ke arah luar. Sahabat anehdidunia.com bahkan sebelum mereka sanggup mulai bekerja, para biarawan melaksanakan upacara pembukaan. Kemudian, kapur yang dipakai untuk membuat cetak biru dari mandala, dimulai dengan satu titik di pusat. Empat garis ditarik dari titik ini, sesudah itu setiap biarawan akan bekerja di kuadran sendiri. Cetak biru selesai, menguraikan diisi dengan pasir berwarna, terbuat dari watu putih hancur dan dicelup. Sebuah bergerigi, corong menyerupai perangkat yang dipakai untuk mengisi aplikasi pasir, yang dikenal sebagai chakpu. Dua chakpus yang menggesek satu sama lain, menghasilkan getaran yang melepaskan pasir ke cetak biru.

Tapi yang paling unik perihal mandala pasir Tibet yaitu ketika mereka hancur sesudah selesai. Para biarawan bekerja metodis akan menyikat pasir, mendorong semuanya menuju sentra platform. Seluruh proses ini dibatalkan, dan pasir dituangkan ke dalam air terdekat. Tindakan ini dimaksudkan untuk mengajari kita untuk tidak menempel pada benda-benda duniawi, dan melambangkan ketidakkekalan dari semua hal-hal materi.

Baca juga Tertangkap CCTV Wanita Melahirkan Di Bis

Sumber:http://www.bagusjuga.com/2013/01/seni-lukisan-pasir-mandala-tradisi-biksu-tibet-ciptakan-lukisan-pasir-yang-rumit/