Matahari merupakan bola besar terbuat dari gas panas yang mengeluarkan cahaya, panas serta radiasi lainnya dalam jumlah yang sangat fantastis.Matahari merupakan bintang di pusat tata surya kita (milky way/ bimasakti) yang memancarkan sendiri cahayanya. Tanpa adanya matahari, bumi yang kita tempati ini tidak lebih dari sekedar planet berbatu yang cuek dan tidak memungkinkan adanya kehidupan. Pancaran cahaya dari matahari mengandung energi yang kemudian melalui siklus transfer enegi sanggup dipakai oleh makhluk hidup di bumi melangsungkan kehidupannya.
Massa matahari 750 kali lebih besar dibandingkan massa benda-benda lain di sistem tata surya kita, sehingga keberadaanya sangat mendominasi sudut alam semesta kita. Namun dalam konteks alam semesta secara keseluruhan, keberadaan matahari hanyalah sebuah titik kecil dari milliaran benda-benda angkasa yang berukuran jauh lebih besar.Matahari merupakan satu dari sekian juta lebih bintang-bintang yang terdapat di alam semesta.
Untuk ukuran sebuah bintang, matahari mempunyai ukuran yang relatif kecil serta cahaya yang dipancarkan juga tidak terlalu terang.Tentu sebagian dari kita bertanya, kenapa matahari yang ketika siang hari bersinar dengan terangnya dianggap tidak terlalu terperinci dibandingkan bintang-bintang di malam hari yang hanya terlihat menyerupai sebuah titik lampu yang redup.
Jawabannya yakni “jarak”.Ya, matahari terlihat lebih terperinci dibandingkan bintang-bintang lain lantaran jarak matahari dengan bumi lebih bersahabat dibandingkan jarak bumi dengan bintang-bintang lain di luar galaksiyang mencapai milliaran bahkan trilliunan kilometer.Sebuah bintang yang terperinci sekalipun sanggup terlihat redup lantaran jarak pandang terhadap bintang tersebut terlalu jauh.Untuk mengenal lebih jauh perihal matahari mari kita simak fakta-fakta seputar matahari berikut ini:
- Sebagai sebuah bintang biasa, matahari terlahir dari nebula besar yang memadat. Matahari memulai hidup sebagai bola gas dan bubuk yang menyusut, yang ertarik oleh gravitasi. Pada ketika menyusut, energi gravitasi yang dilepaskan mendorong suhunya naik hingga menjadi cukup panas untuk menyalakan tungku pembakaran nuklirnya. Kemudian, matahari mulai bersinar dan menerangi tata surya.
- Matahari mempunyai diameter sepanjang 1.400.000 km. Sebagai perbandingan, bumi yang kita tempati hanya berdiameter 12.756 km.
- Matahari menghasilkan energi melalui reaksi fusi nuklir di belahan dalamnya yang bersuhu 15.00.000oC. Sekitar 4 juta ton hidrogen dikonsumsi setiap detik dalam prosess perubahan massa menjadi energi.
- Matahari terdiri dari hidrogen sekitar 71%, helium 27%, dan ditambah adonan elemen-elemen lainnya sebanyak 2%. Secara keseluruhan, sebanyak 70 dari 92 unsur kkimia alam ditemukan pada matahari. Sebagian unsur-unsur kecil yang terdapat di matahari yakni kalsium, karbon, besi, magnesium, perak dan natrium.
- Untuk mengetahui kandungan unsur yang terdapat pada matahari tersebut para astronom memakai spektrum cahaya. Spektrum matahri, pita warna menyerupai pelangi yang didapat dari investigasi cahaya matahari pada spektroskop, diselingi oleh banyak garis hitam yang disebut garis-garis Fraunhofer. Susunan garis yang berbeda merupakan mengambarkan dari unsur bermacam-macam yang membentuk matahari. Hal ini tentu lebih memungkinkan dibandingkan dengan mengirimkan wahana antariksa menuju matahari yang mempunyai suhu pernukaan mencapai 5.500o C dengan jarak 150.000.000 km dari bumi.
- Matahari terdiri dari beberapa lapisan penyusun, yaitu: korona, kromosfer dan fotosfer. Korona yakni lapisan atmosfer luar matahari yang mempunyi suhu mencapai 1.000.000o C. Kromosfer yakni lapisan atmosfer dalam pada matahari yang bersuhu antara 4.000 hingga 10.000o C. Permukaan matahari yang menghasilkan cahaya disebut dengan fotosfer yang mempunyai suhu hingga 6.000o C.
- Korona atau (mahkota) matahari sanggup kita lihat ketika terjadi gerhana total. Ia akan terlihat sebagai bulat cahaya (halo) putih-mutiara yang meluas hingga mencapai jutaan klometer ke angkasa. Dalam situasi kondisi biasa, korona tidak tampak lantaran tesembunyi oleh kilauan fotosfer.
- Aurora atau cahaya indah berwarna kekilauan yang terlihat di langit jauh di utara maupun selatan merupakan dampak dari angin matahari yang mengganggu atmosfer bumi , menjadikan angin ribut listrik dan magnet. Aurora di belahan bumi utara disebut aurora borealis, sedangkan di belahan bumi selatan disebut aurora australis.
- Seandainya kita menaiki pesawat yang mempunyai kecepatan setara kecepatan cahaya (300.000 km per detik) maka kita sanggup mengelilingi matahari hanya dalam waktu 8,5 menit.
- Lapisan fotosfer pada matahari sanggup bergolak menyerupai maritim penuh angin ribut disebabkan oleh kantong-kantong gas panas yang terus-menerus bergelembung ke atas dari belahan dalam. Hal ini menjadikan permukaannya berbercak-bercak, suatu efek yang disebut granulasi.
- Matahari dikelilingi oleh cakram berputar yang tebuat dari gumpalan-gumpalan materi yang disebut planetesimal. Di bersahabat belahan dalam cakram yang merupakan belahan dengan suhu paling panas, terdapat bongkahan watu dan logam yang relatif berat, terutama besi. Di belahan luar, yang suhunya lebih dingin, terdapat bongkahan es dan gas-gas yang membeku. Bagian terluar, pada tepi, terdapat konsentrasi gas-gas sangat ringan, yaitu hidrogen dan helium. Para astronom menyebut cakra ini dengan Proplyd, kependekan dari Protoplanetary Disk.
Itu tadi merupakan fakta-fakta seputar matahari, supaya sanggup menambah wawasan kita.
Sumber:
Kerrod, Robin. 2005. Bengkel Ilmu Astronomi. Erlangga. Jakarta.
Kerrod, Robin. 2005. Bengkel Ilmu Astronomi. Erlangga. Jakarta.
Comments
Post a Comment