Skip to main content

Mencengangkan!! Misteri Shroud Of Turin Kain Kafan Bergambarkan Yesus

Kain kafan dari turin atau Shroud of Turin bekerjsama hanya merupakan kain lenen atau kain kafan biasa yang dengan panjang 4.36 meter dan lebar 1.10 meter. Kelihatannya taka da yang special, salah satu keunikan dari kain kafan tersebut ialah pada kainnya terdapat sebuah gambar insan dengan  kelihatan pecahan depan maupun pecahan belakang yang sangat mirip dengan sosok Yesus (Isa Almasih), lengkap dengan luka bekas bacokan paku pada pecahan tangan dan kaki.

Gambar atas Shroud of Turin
Sahabat anehdidunia.com pada pecahan kepala juga terdapat luka yang diduga akhir bacokan mahkota duri serta luka bekas cambukkan di dada maupun punggungnya, tak ketinggalan juga satu bekas luka bacokan dibagian lambung. Tentunya temuan ini sangat menggemparkan dan sehabis zaman kini mengalami kemajuan dalam bidang teknologi dan sains, penggunaan teknologi-teknologi modern untuk mengambarkan keaslian dari Shroud of Turin terus dilakukannya penelitian dengan penggunaan kamera yang mempunyai tingkat pencahayaan dan detail yang tinggi dengan impian sanggup memperjelas bentuk dari gambar tersebut.

Catatan sejarah untuk kain kafan sanggup dipisahkan menjadi dua periode waktu: sebelum 1390 dan dari 1390 sampai ketika ini. Sebelum 1390 ada beberapa gambar serupa mirip Codex Pray. Namun, apa yang diklaim oleh beberapa orang sebagai gambar kafan pada Pray Codex mempunyai salib di satu sisi, pola piramida interlocking di sisi lain, dan tidak ada gambar Yesus. Kritik menyampaikan bahwa itu mungkin bukan kain kafan sama sekali, melainkan watu nisan segi empat, mirip yang terlihat pada gambar suci lainnya. Teks kodeks juga gagal menyebutkan gambar asing pada kafan kodeks.
Sering disebutkan bahwa tanggal catatan sejarah tertentu pertama dari 1353 atau 1357. 

foto negative kain kafan Turin via wikipedia.org
Namun kehadiran Kain Kafan Turin di Lirey, Prancis, tidak diragukan lagi dibuktikan pada tahun 1390 ketika Uskup Pierre d'Arcis menulis sebuah memorandum kepada Paus Clement VII (Avignon Obedience), yang menyatakan bahwa kain kafan itu ialah palsu dan bahwa sang seniman telah mengaku. Catatan sejarah sepertinya menyampaikan bahwa kain kafan yang memuat gambar seorang laki-laki yang disalibkan ada di kota kecil Lirey sekitar tahun 1353 sampai 1357 dalam kepemilikan seorang Ksatria Prancis, Geoffroi de Charny, yang meninggal pada Pertempuran Poitiers pada tahun 1356. Namun korespondensi kafan ini di Lirey dengan kafan di Turin dan asal-usulnya telah diperdebatkan oleh para kaum pandai dan penulis awam, dengan pernyataan pemalsuan yang dikaitkan dengan seniman yang lahir satu kurun terpisah. Beberapa beropini bahwa kain kafan Lirey ialah karya seorang pemalsu dan pembunuh yang diakui.

Tidak ada catatan sejarah yang niscaya mengenai kain kafan tertentu berada di Katedral Turin sebelum kurun ke-14 ketika itu. Kain pemakaman, yang dipercaya oleh beberapa sejarawan ialah Kain Kafan yang dimiliki oleh para kaisar Bizantium, tetapi hilang selama Sack of Constantinople pada tahun 1204. Meskipun ada banyak laporan ihwal kain kafan Yesus, atau gambar kepalanya, yang tidak diketahui asalnya, yang dihormati di banyak sekali lokasi sebelum kurun ke-14, tidak ada bukti sejarah bahwa ini merujuk pada kain kafan ketika ini di Turin.

Bayangan "Manusia dalam kain kafan" yang mempunyai janggut, kumis, dan rambut sebahu di pecahan tengah. Dia berotot dan tinggi (berbagai mahir mengukur tubuhnya mulai dari 1,70 sampai 1,88 m atau 5 kaki 7 inci sampai 6 kaki 2 inci). Noda coklat kemerahan ditemukan di kain, menyampaikan banyak sekali luka yang berdasarkan para mahir berkorelasi dengan gambar kekuningan, patofisiologi penyaliban, dan deskripsi Injil ihwal simpulan hayat Yesus.

Pada bulan Mei 1898 fotografer Italia Secondo Pia diizinkan untuk memotret kafan tersebut. Dia mengambil foto pertama dari kain kafan pada 28 Mei 1898. Pada tahun 1931 ketika fotografer lain, Giuseppe Enrie, memotret kafan dan memperoleh hasil yang serupa dengan Pia. Pada tahun 1978, foto-foto ultraviolet diambil dari kafan tersebut.

Kain kafan itu mengalami kerusakan dalam kebakaran pada tahun 1532 di kapel di Chambery, Prancis. Sahabat anehdidunia.com ada beberapa lubang yang terbakar pada area yang hangus di kedua sisi linen yang disebabkan oleh kontak dengan lelehan perak selama api yang membakarnya di tempat-tempat ketika dilipat. Empat belas tambalan segitiga besar dan delapan pecahan yang lebih kecil dijahit pada kain oleh biarawati Poor Clare (merujuk pada Order of Poor Ladies)  untuk memperbaiki kerusakan.

gambar eksperimental (di sebelah kanan) dengan memakai Coronal Discharge via researchgate.net
Beberapa peneliti dari Italia, salah satu antropolog forensik, yang lain spesialis kimia, telah melaksanakan tes untuk memilih keaslian Kain Kafan Turin dan melaporkan bahwa analisis mereka menyampaikan bahwa kain kafan ialah pemalsuan. Dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam Journal of Forensic Sciences, Matteo Borrini dan Luigi Garlaschelli menjelaskan tes yang mereka lakukan dan apa yang mereka temukan. Sebuah makalah terpisah yang diterbitkan tahun kemudian telah ditarik kembali; itu awalnya diterbitkan di situs susukan terbuka PLOS One oleh tim lain yang mengaku telah menemukan bukti stress berat pada badan orang yang terlihat di kafan tersebut.

Dalam upaya gres ini, Borrini dan Garlaschelli menguji keaslian kain kafan dengan melaksanakan eksperimen dengan darah dan kain palsu dan otentik yang menyimulasikan kain kafan. Tujuan mereka ialah untuk mengetahui apakah noda darah di kafan itu konsisten satu sama lain dan dengan laporan dari Alkitab.

Salah satu eksperimen melibatkan tunjangan darah ke badan seorang sukarelawan hidup (yang berbaring dengan pose yang sama mirip bayangan orang yang terlihat di kain kafan) dan kemudian membungkusnya dengan kain linen untuk melihat noda macam apa yang akan ditinggalkannya. Mereka juga mencatat bahwa Injil melaporkan bahwa Yesus ditikam di sisi samping dengan tombak, untuk menggandakan luka mirip itu, para peneliti menempelkan spon ke tiang kayu, merendamnya dengan darah dan kemudian menggunakannya sebagai tombak untuk menusuk manekin.

Para peneliti melaporkan bahwa noda darah di kafan itu tidak konsisten, darah yang mengalir di anak sungai tidak akan membentuk noda dengan cara yang diamati pada kafan. Sebagai satu contoh, mereka menyampaikan bahwa darah yang mengalir dari luka ke tangan hanya sanggup menciptakan noda yang terlihat di kafan bila orang itu bangun tegak. Sahabat anehdidunia.com Injil melaporkan bahwa badan Yesus dimasukkan ke dalam kafan sehabis kematian. Mereka menyimpulkan dengan menyatakan bahwa mustahil noda darah pada kafan itu berasal dari bagaiman Injil menjelaskan; Oleh lantaran itu, mereka menyampaikan kafan itu ialah pemalsuan.

Sementara itu, sebuah makalah yang diterbitkan oleh sebuah tim tahun kemudian merinci sebuah studi ihwal kain kafan (dan mengklaim telah menemukan bukti stress berat pada korban) telah ditarik kembali oleh penerbit PLOS One, catatan editor dalam penarikan ialah mereka mengkhawatirkan telah dikemukakan ihwal kualitas data yang dipakai oleh para peneliti dan kesimpulan yang mereka Tarik sebagai materi makalah tersebut.

Sumber
https://phys.org/news/2018-07-shroud-turin-fake-retracted.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Shroud_of_Turin

Comments

Popular posts from this blog

Mencengangkan!! Misteri Black Hole Lubang Hitam Yang Belum Terpecahkan

Sebagian besar dari sahabat AnehdiDunia.com niscaya sudah pernah mendengar mengenai misteri keberadaan lubang hitam. Di mana lubang hitam merupakan sebuah fenomena luar angkasa yang hingga detik ini masih mengakibatkan banyak teori serta mengakibatkan banyak perdebatan di antara para ahli. Menurut penelitian banyak jago di dunia, lubang hitam yang sering disebut juga dengan istilah Black Hole ini yaitu sebuah tanda-tanda dari fenomena jagad raya, di mana lubang hitam ini diyakini mempunyai gaya gravitasi yang kekuatannya sangatlah dahsyat, bahkan berdasarkan pengamatan para jago astronomi menyampaikan bahwa seberkas cahaya sekalipun tidak akan bisa lolos dari dekapan sang lubang hitam ini. Teori realtivitas yang dikemukakan oleh Albert Einstein dan penerus-penerus dia juga memprediksi bawasanya akan membutuhkan massa yang amat sangat besar apabila insan hendak berniat membuat sebuah lubang hitam buatan atau lubang hitam tiruan. Perlu anda ketahui juga, bahwa di sekitaran luban

Mencengangkan!! Bintang Hollywood Yang Pernah Hidup Sebagai Gelandangan

Para Bintang yang hidup di Hollywood sering di identikan dengan kehidupan glamor dan daerah tinggal kolam istana yang merupakan citra positif dari kenikmatan dunia tertinggi yang bisa di raih seseorang. Namun tak semua Bintang Hollywood yang kini bisa meraih pendapatan hingga jutaan Dollar dalam satu kali peranya dalam sebuah film ini, meniti karir mereka dengan cara yang gampang, ataupun terlahir dari keluarga yang berada, hingga bisa mendukung perjalan karir mereka, kadang para bintang ini juga muncul dari kalangan biasa bahkan bisa dibilang kekurangan, beberapa diantaranya bahkan pernah mencicipi hidup susah sebab terlahir dalam himpitan kemiskinan hingga menciptakan mereka terpaksa hidup menggelandang. Tapi sebab kerja keras, semangat pantang mengalah dan juga sedikit keberuntungan mereka jadinya berhasil menapaki tangga ketenaran sebagai bintang yang bersinar di Hollywood dan merubah nasib mereka 180 derajat pada sisi roda kehidupan yang berbeda, dari masa dimana mereka dulu bahk

Mencengangkan!! Simak Sejarah Unik Munculnya Boneka Ventriloquist

Bagi sahabat anehdidunia.com yang belum mengetahui apa itu boneka Ventriloquist, boneka ini merupakan boneka yang di pakai dalam dunia hiburan panggung, yaitu dengan cara menggerakkan bab bibirnya serta matanya secara manual, lalu sang penggagas itu akan mengeluarkan suara  buatan guna menciptakan si boneka solah-olah hidup dan mempunyai perasaan. Dikisahkan, awalnya Ventriloquisme atau juga disebut dengan Ventriloquism ini merupakan seni berbicara dengan tanpa harus  menggerakkan ekspresi atau bibir. Ventriloquis berasal dari serapan kata bahasa Latin, yaitu “venter”, yang artinya yaitu perut, serta “loqui” yang artinya yaitu berbicara. Ventriloquisme ini sering juga banyak diartikan sebagai sebuah ilmu ataupun keterampilan dalam berbicara memakai perut. Bahkan dalam perkembangan dunia Ventriloquisme ini, ada beberapa orang mahir Ventriloquis yang bisa bersuara perut yang seakan-akan si boneka berada di kawasan yang jauh atau di ruangan yang lainnya. Dalam pemaknaan di bahasa Indones