Skip to main content

Mencengangkan!! Matthew Hopkins, Sang Pemburu Penyihir Legendaris

Pada tahun 1603, Ketika kerajaan Inggris dan Skotlandia bersatu, Raja James IV dari Skotlandia mengubah namanya menjadi James I dari Inggris. James I tidak suka segala hal yang berbau mistis atau berkaitan dengan dunia sihir dan gaib. Hingga ia menciptakan peraturan bagi orang yang terlibat dengan segala hal berkaitan dengan sihir atau mistis akan mendapat sanksi mati. Meningkatnya sentiment masyarakat terhadap segala hal yang berbau mistis menciptakan sejumlah orang yang mendengar kabar itu mencoba mendapat laba dari kejadian itu.

Film Witchfinder 
Sejumlah orang berusaha meraup laba dengan melibatkan diri dalam bisnis pemburuan penyihir. Salah satu orang yang menjadi selebriti atas bisnis terebut ialah Matthew Hopkins. Ia merupakan pengacara miskin, keterlibatan sang pengacara miskin ini dengan dunia pemburuan penyihir dimulai ketika ia secara intensif menghancurkan segala hal yang berbau mistis. Sasarannya bermacam-macam, mulai dari benda yang dianggap keramat, kawasan yang diduga pemujaan sihir bahkan insan yang dianggap Hopkins sebagai penyihir.

Tidak banyak yang mengetahui riwayat kehidupan Mathew Hopkins sebelum masa ketenarannya pada tahun 1644, tidak ada dokumen kontemporer  ihwal hidupnya dan keluarganya, ia dilahirkan di Great Wenham, Suffolk dan merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Ayahnya, James Hopkins ialah seorang pendeta puritan dan vikaris di St. Johns dari Great Wenham, di Suffolk. Pada satu titik keluarganya memegang gelar “To lands and tenements in Framinglam’ at the castle’”. Ayahnya sangat populer diantara para jemaat parokinya, salah satunya pada tahun 1619 meninggalkan uang untuk membeli Injil bagi tiga anaknya James, John dan Thomas, dengan begitu Matthew mustahil lahir pada tahun 1619 dan mustahil lebih bau tanah berumur 28 tahun dikala beliau meninggal akan tetapi ia mungkin sudah berumur 25 tahun. 

Meskipun James Hopkins telah meninggal pada tahun 1634, ketika ikonoklas, William Dowsing ditugaskan pada tahun 1643 oleh Parliamentarian Earl of Manchester untuk penghancuran monument yang dianggap berhala dan takhayul, ketika mengunjungi paroki pada tahun ia mencatat bahwa “tidak ada yang perlu direformasi”. Saudara laki-laki Matthew, John, berhasil menduduki posisi menjadi menteri Fambridge selatan pada tahun 1645 ia dikeluarkan dari pos satu tahun kemudia alasannya mengabaikan pekerjaannya.

Sedikit yang diketahui ihwal Hopkins dikala akan menjadi pengacara ia berlatih di Essex, pada bulan Maret 1644 ia menuduh inovasi pertamanya ihwal penyihir, enam diantaranya berada di Manningtree yang beliau klaim melaksanakan perjuangan pembunuhan terhadap dirinya dari sana ia mulai mendapat Witch Finder Generall, berkelana dari Essex, Suffolk, Norfolk dan Huntingdon ia berhasil mendapat kepercayaa masyarakat waktu itu dan di pekerjakan beserta dua orang asistennya dengan imbalan untuk mencari penyihir. Hopkins berhasil menangkap beberapa penyihir bersama asistennya dan  memaksa mereka untuk menunjukkan ratifikasi bahwa mereka ialah penyihir dan menciptakan mereka berakhir digantung oleh pihak otoritas.

Sepanjang tahun 1644 hingga 1647 ia telah berhasil memburu sekurangnya berjumlah 500 orang terduga penyihir, seluruhnya yang ditangkap perempuan, empat diantaranya tewas di penjara ada juga beberapa pendeta Anglican dan sisanya divonis sanksi gantung. Pada tahun 1645 Hopkins telah populer dengan status berjulukan Witch Finder di kalangan masyarakat. Matthew Hopkins juga mengaku sebagai utusan dewan legislatif yang ditugaskan untuk menyeret mereka yan terduka terlibat dengan dunia sihir. Hopkins meningkatkan pengetahuannya dalam perburuan penyihir dengan mengadopsi tips dan trik dalam buku James I Daemonologist.

Hopkins dan rekan kerjanya telah menjadi sisi yang berlawanan pada dikala awal mereka mulai bisnis perburuan penyihir, John Gaule, Vikaris dari Great Staughton, menjadi lawan utama kepada Hopkins. Gaule telah mendatangi seorang perempuan dari St. Neots yang ditahan didalam penjara alasannya tuduhan sebagai penyihir oleh Hopkins dan rekan kerjanya. Sampai kesudahannya Hopkins menulis surat sehabis mendengar perempuan itu di interview kepada seorang kontak yang menanyakan apakah ia akan diberi "sambutan yang baik". Gaule mendengar surat ini menulis publikasi ke media Hopkins menulis surat [54] [56] kepada seorang kontak yang menanyakan apakah ia akan diberi "selamat tiba yang baik". Gaule mendengar surat ini kemudian mem-publish sebuah goresan pena Select Cases of Conscience touching Witches and Witchcrafts di London (1646) didedikasikan kepada Colonel Walton of The House of Commons dan memulai aktivitas khotbah ahad untuk menekan perburuan penyihir.


Saat berada di Norfolk, baik Matthew Hopkins dan John Stearne, rekan kerjanya sesame pemburu penyihir, ditanyai oleh hakim hakim, ihwal penyiksaan dan biaya. Hopkins ditanya apakah metode penyelidikan tidak mengakibatkan pencari itu sendiri penyihir dan jikalau dengan sepengetahuannya ia tidak juga mempunyai belakang layar atau telah memakai "program penyiksaan yang melanggar hukum". Pada dikala sesi pengadilan ini dilanjutkan pada 1647 Stearne dan Hopkins telah pensiun, Hopkins ke Manningtree dan Stearne ke Bury St Edmunds.

Matthew Hopkins juga mengadopsi metode interogasi yang tertulis dalam buku itu, yakni dengan menciptakan sang terduga penyihir tidak bisa tidur selama berhari-hari hingga  kelelahan dan kesudahannya mengaku sebagai penyihir biar bisa terbebas dari siksaan yang ia lakukan. Selain itu Hopkins juga mempunyai teknik abstrak lain yang digunakan, ialah dengan mengikat tangan dan kaki seorang perempuan terduga sebagai penyihir, kemudia menenggelamkannya di perairan. Jika perempuan itu karam maka ia bukan penyihir, jikalau sebaliknya perempuan itu tidak karam maka Hopkins menyatakannya sebagai penyihir. Ironisnya, metode itu justru mempunyai dampak boomerang bagi Hopkins sang Witch Finder, alasannya ia tewas oleh teknik yang sama akhir diduga sebagai bab dari penganut ilmu nujum dari komunitas penyihir.

Metode perburuan Hopkins kemudian ia tulis dalam sebuah pamphlet dan buku yang berjudul The Discovery of The Witches yang diterbitkan pada 1647. Praktek-praktek didalam buku ini kemudian direkomendasikan dalam buku-buku hokum, setahun sehabis penerbitan buku itu percobaan dan sanksi untuk dimulai di masa kolonial New England dengan menggantung Alse Young dari Windsor, Connecticut pada tanggal 26 Mei 1647. Diikuti ratifikasi dari  Margaret Jones, Korban, orang pertama yang dilakukan sanksi alasannya terlibat dalam dunia sihir di Massachuset Bay dikala periode kolonial. Sebagaimana dijelaskan dalam jurnal Gubernur John Winthrop, bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap Margaret Jones dikumpulkan dengan memakai teknik Hopkins ihwal "mencari" dan "menonton". 

Eksekusi Jones ialah yang pertama dalam perburuan penyihir yang berlangsung di New England dari 1648 hingga 1663. Sekitar delapan puluh orang di seluruh New England dituduh berlatih sihir selama periode itu, di antaranya lima belas perempuan dan dua laki-laki dieksekusi. Beberapa metode Hopkins sekali lagi dipakai selama Salem Witch Trials, yang terjadi terutama di Salem, Massachusetts, pada 1692-1993. Pengadilan-pengadilan ini menghasilkan 19 sanksi untuk sihir, satu orang berjulukan Giles Corey, seorang petani dan Martha Corey sang istri yang dipaksa mengakui telah berkaitan dengan ilmu nujum, ia dan istrinya kesudahannya ditindih hingga mati dengan beban berat alasannya menolak untuk memohon dan 150 orang lainnya dipenjara.

Sumber:
https://www.historic-uk.com/HistoryUK/HistoryofEngland/Matthew-Hopkins-WitchFinder-General/
https://en.wikipedia.org/wiki/Matthew_Hopkins

Comments

Popular posts from this blog

Mencengangkan!! Misteri Black Hole Lubang Hitam Yang Belum Terpecahkan

Sebagian besar dari sahabat AnehdiDunia.com niscaya sudah pernah mendengar mengenai misteri keberadaan lubang hitam. Di mana lubang hitam merupakan sebuah fenomena luar angkasa yang hingga detik ini masih mengakibatkan banyak teori serta mengakibatkan banyak perdebatan di antara para ahli. Menurut penelitian banyak jago di dunia, lubang hitam yang sering disebut juga dengan istilah Black Hole ini yaitu sebuah tanda-tanda dari fenomena jagad raya, di mana lubang hitam ini diyakini mempunyai gaya gravitasi yang kekuatannya sangatlah dahsyat, bahkan berdasarkan pengamatan para jago astronomi menyampaikan bahwa seberkas cahaya sekalipun tidak akan bisa lolos dari dekapan sang lubang hitam ini. Teori realtivitas yang dikemukakan oleh Albert Einstein dan penerus-penerus dia juga memprediksi bawasanya akan membutuhkan massa yang amat sangat besar apabila insan hendak berniat membuat sebuah lubang hitam buatan atau lubang hitam tiruan. Perlu anda ketahui juga, bahwa di sekitaran luban

Mencengangkan!! Bintang Hollywood Yang Pernah Hidup Sebagai Gelandangan

Para Bintang yang hidup di Hollywood sering di identikan dengan kehidupan glamor dan daerah tinggal kolam istana yang merupakan citra positif dari kenikmatan dunia tertinggi yang bisa di raih seseorang. Namun tak semua Bintang Hollywood yang kini bisa meraih pendapatan hingga jutaan Dollar dalam satu kali peranya dalam sebuah film ini, meniti karir mereka dengan cara yang gampang, ataupun terlahir dari keluarga yang berada, hingga bisa mendukung perjalan karir mereka, kadang para bintang ini juga muncul dari kalangan biasa bahkan bisa dibilang kekurangan, beberapa diantaranya bahkan pernah mencicipi hidup susah sebab terlahir dalam himpitan kemiskinan hingga menciptakan mereka terpaksa hidup menggelandang. Tapi sebab kerja keras, semangat pantang mengalah dan juga sedikit keberuntungan mereka jadinya berhasil menapaki tangga ketenaran sebagai bintang yang bersinar di Hollywood dan merubah nasib mereka 180 derajat pada sisi roda kehidupan yang berbeda, dari masa dimana mereka dulu bahk

Mencengangkan!! Simak Sejarah Unik Munculnya Boneka Ventriloquist

Bagi sahabat anehdidunia.com yang belum mengetahui apa itu boneka Ventriloquist, boneka ini merupakan boneka yang di pakai dalam dunia hiburan panggung, yaitu dengan cara menggerakkan bab bibirnya serta matanya secara manual, lalu sang penggagas itu akan mengeluarkan suara  buatan guna menciptakan si boneka solah-olah hidup dan mempunyai perasaan. Dikisahkan, awalnya Ventriloquisme atau juga disebut dengan Ventriloquism ini merupakan seni berbicara dengan tanpa harus  menggerakkan ekspresi atau bibir. Ventriloquis berasal dari serapan kata bahasa Latin, yaitu “venter”, yang artinya yaitu perut, serta “loqui” yang artinya yaitu berbicara. Ventriloquisme ini sering juga banyak diartikan sebagai sebuah ilmu ataupun keterampilan dalam berbicara memakai perut. Bahkan dalam perkembangan dunia Ventriloquisme ini, ada beberapa orang mahir Ventriloquis yang bisa bersuara perut yang seakan-akan si boneka berada di kawasan yang jauh atau di ruangan yang lainnya. Dalam pemaknaan di bahasa Indones