Sepasang suami istri di Philadephia, AS nampaknya terlalu memaknai takdir secara harfiah. Anaknya yang masih balita menderita penyakit dan dibiarkan meninggal begitu saja alasannya yaitu lebih menentukan berdoa ketimbang membawa ke dokter. Kedua pasangan ini pun terancam penjara.
Pasangan tersebut berjulukan Herbert dan Catherine Schaible. Yang mengejutkan, keduanya pernah diadili pada tahun 2011 kemudian alasannya yaitu membiarkan anaknya berjulukan Kent Schaible yang ketika itu berusia 2 tahun meninggal akhir pneumonia. Sama menyerupai kasus kali ini, keduanya lebih menentukan berdoa ketimbang mencari pengobatan. Kepada hakim, kedua pasangan ini sempat menyampaikan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Hakim pun mengganjar sanksi percobaan selama 10 tahun.
Namun selang 2 tahun kemudian, keduanya lagi-lagi duduk di dingklik pesakitan alasannya yaitu membiarkan anaknya yang gres berumur 8 bulan meninggal begitu saja. "Saya ikut berduka atas kehilangan Anda, benar-benar berduka cita. Tapi sejujurnya di atas semua itu, saya lebih kasihan terhadap fakta bahwa anak kecil yang tak bersalah ini tidak sanggup tumbuh menjadi apa yang ia inginkan," kata Hakim Benjamin Lerner kepada kedua pasangan tersebut dalam pengadilan di Philadelphia Common Pleas Court. detail isu Herbert dan Catherine Schaible yaitu anggota First Century Gospel Church, jemaat fundamentalis yang percaya akan penyembuhan oleh iman.
Pasangan itu sebelumnya divonis bersalah atas tindakan pembunuhan anaknya sendiri dan dieksekusi 10 tahun masa percobaan, meliputi kewajiban memperlihatkan perawatan medis bagi ketujuh anaknya yang masih hidup. Sahabat anehdidunia.com di pengadilan, Asisten Jaksa berjulukan Joanne Pescatore menyampaikan bahwa Herbert dan Catherine telah mengakui bahwa anaknya yang berumur 8 bulan berjulukan Brandon menangis, mengalami diare, tak bisa tidur dan sulit bernapas sebelum alhasil meninggal di rumah pada hari Kamis (18/4) lalu. Setelah mengetahui Brandon meninggal, kedua pasangan ini menghubungi rumah pemakaman. Pihak rumah pemakaman lantas menghubungi rumah sakit yang ikut menghubungi pihak kepolisian.
Kedua pasangan ini masih belum diberi dakwaan alasannya yaitu pihak berwenang tengah menunggu hasil otopsi terhadap Brandon. Di depan penyidik, pasangan Herbert dan Catherine mengakui bahwa mereka percaya doa yaitu obat terbaik bagi penderitaan Brandon. Ketika ditanya mengapa tidak memanggil dokter atau mencari profesional medis, mereka menjawab bahwa mereka percaya Tuhan ingin meminta mereka berdoa untuk menyembuhkan puteranya. Hakim menyampaikan bahwa kedua pasangan ini dengan sadar dan sengaja melanggar persyaratan yang paling penting dalam masa percobaannya.
Keduanya terancam sanksi 10 tahun penjara. Ketujuh anak yang masih tersisa sekarang sudah dipindahkan dari rumah dan dirawat oleh Department of Human Services. "Anda tidak berbahaya bagi masyarakat, tetapi Anda yaitu ancaman bagi bawah umur Anda," tegas Hakim Lerner. Kedua pasangan ini tidak mau berkomentar menanggapi kasus ini. Namun seorang tetangga yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan bahwa Herbert dan Catherine Schaible sebetulnya telah membesarkan dan merawat anak-anaknya dengan baik. Sayang, ada satu kekurangan yang fatal dalam cara pengasuhannya. "Satu-satunya hal yang sanggup kukatakan jelek perihal mereka yaitu mereka tidak pernah membawa bawah umur mereka ke rumah sakit. Mereka mempunyai satu kekurangan dan satu kekurangan ini harus menciptakan mereka masuk penjara," kata tetangga tersebut.
Baca juga Sejarah Hacker Paling Hebat Di Dunia
sumber: /search?q=sejarah-hacker-paling-hebat-di-dunia
Comments
Post a Comment