Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidup anda. Karena ia normal maka ia pun bisa diatasi. Tips diatas bisa menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga anda tidak menyia-nyiakan kesempatan yang tiba hanya alasannya ialah malas mengerjakannya.
1. Membuat Tujuan
Orang yang malas biasanya tidak mempunyai motivasi untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak mempunyai motivasi biasanya tidak mempunyai tujuan-tujuan hidup yang pantas dan layak untuk diraih dan orang yang tidak mempunyai tujuan hidup biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau akad komitmen pencapaian hidup.
1. Membuat Tujuan
Orang yang malas biasanya tidak mempunyai motivasi untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak mempunyai motivasi biasanya tidak mempunyai tujuan-tujuan hidup yang pantas dan layak untuk diraih dan orang yang tidak mempunyai tujuan hidup biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau akad komitmen pencapaian hidup.
Di sinilah pangkal persoalannya. Tanpa tujuan, resolusi, atau akad pencapaian hidup. Maka seseorang hanya bergerak secara naluriah dan sangat rentan diombang-ambingkan situasi di sekelilingnya. Posisi menyerupai ini membuatnya menjadi pasif, menunggu, tergantung pada situasi, dan cenderung mengalah pada nasib. Dalam keadaan menyerupai ini, tidak akan ada motivasi untuk meraih atau mencapai sesuatu. Tidak adanya sumber-sumber motivasi hidup menyebabkan kemalasan. biasanya tidak mempunyai motivasi untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik.
2. Mengasah Kemampuan
Orang yang mempunyai tujuan hidup yang pasti, menciptakan resolusi, dan akad pencapaian biasanya mempunyai motivasi tinggi. Tetapi dengan tujuan yang samar-samar, terang tidak mengatakan dampak motivasional yang signifikan. Akan lebih baik lagi jikalau tujuan dilengkapi dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran, menyerupai mencari cara yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Kita juga perlu sekali mengasah kemampuan atau ketrampilan supaya langkah yang diambil itu akan membawa kita pada pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Contoh: Jika pada tahun yang sudah ditargetkan kita ingin menjadi konsultan, maka semenjak kini aktivitas-aktivitas kita sudah harus difokuskan ke arah tujuan tersebut. Kita harus terus mengasah kemampuan mendiagnosa masalah, menemukan penyebab, menganalisis, mengkomunikasikan gagasan, memperlihatkan solusi, dan memperbaiki kemampuan presentasi.
3. Pergaulan Dinamis
Para pemenang berkumpul dengan sesama pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan sesama pecundang. Ungkapan tersebut mengandung kebenaran. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup di lingkungan para pemenang. Sulit bagi orang malas untuk berada secara nyaman di tengah-tengah orang yang sangat optimis, sibuk, ulet bekerja, dan bersemangat mengejar prestasi. Demikian sebaliknya, sulit sekali bagi para pemegang prestasi tinggi untuk betah berlama-lama dengan para orang malas dan pesimistik.
Situasi atau lingkungan di mana kita berada sungguh ada pengaruhnya. Orang yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan semoga menjauhi mereka yang juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi berpikiran negatif. Sepintas, berkeluh kesah dengan orang-orang menyerupai itu sanggup melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu psikologis. Walau demikian, dalam situasi malas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama lain. Rasa malas dan kebuntuan justru bisa tambah menjadi-jadi. Ini bisa menjerumuskan masing-masing pihak pada pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan total.
Jika rasa malas mulai menyerbu kita, maka jangan berlama-lama duduk berdiam diri. Cara paling ampuh menghilangkan kemalasan ialah berdiri berdiri dan menghampiri orang yang sedang tekun dan bersemangat melaksanakan sesuatu. Dekati mereka yang sedang bekerja keras untuk meraih impian-impiannya. Manusia optimis, termotivasi, punya ambisi, berpikiran positif, dan mempunyai tujuan hidup pasti. Umumnya memancarkan aura nyata kepada apapun dan siapapun di sekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang lain jadi ikut tergerak.
Rasa malas terang merugikan. Obat mujarabnya ialah menumbuhkan kebiasaan mendisiplinkan diri dan menjaga kebiasaan nyata tersebut. Sekalipun seseorang mempunyai impian atau impian yang besar jikalau kemalasannya gampang muncul, maka impian atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses jangan mempermudah munculnya rasa malas.
4. Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”
Apabila Anda dihadapkan pada satu kiprah besar atau proyek, anda sebaiknya jangan berpikir mengenai rumitnya kiprah tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran nyata dengan membagi kiprah besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu. Katakan setiap kali anda bekerja: “Saya mulai sekarang”. Cara pandang ini akan menghindarkan anda dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Anda menciptakan sederhana kiprah di depan anda dengan bertindak positif. Fokus anda hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada ketika yang sama.
5. Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”
Berpikir bahwa anda harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan anda menjadi malas mengerjakannya. Anda akan mencari seribu alasan untuk menghindari kiprah tersebut. Satu tips yang bisa anda gunakan ialah mengganti “Saya harus mengerjakannya” dengan “Saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir menyerupai ini akan menghilangkan mental blok dengan mendapatkan bahwa anda tidak harus melaksanakan pekerjaan yang anda tidak mau. Anda mau mengerjakan kiprah alasannya ialah memang anda ingin mengerjakannya, bukan alasannya ialah paksaan pihak lain. Anda selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan anda sebaiknya dibentuk dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya ialah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa anda melaksanakan apa saja yang anda tidak mau lakukan.
6. Anda Bukan Manusia Sempurna
Berpikir bahwa Anda harus menuntaskan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa Anda dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya anda mungkin akan malas memulainya. Anda harus bisa mendapatkan bahwa anda pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna. Dalam konteks pekerjaan, anda punya kesempatan untuk melaksanakan perbaikan berulang kali. Anda selalu bisa perundingan dengan bos anda untuk meminta waktu suplemen dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara tepat akan menciptakan anda memandang pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit.
sumber: /search?q=kemampuan-mengendalikan-api-dengan
Comments
Post a Comment