Danau Tolire merupakan salah satu tempat misterius yang akan dibahas kali ini. Dari kepercayaan warga berdasarkan dongeng turun temurun, dan telah dibuktikan oleh orang-orang pernah mengunjunginya, benda yang dilempar ke danau tidak akan pernah menyentuh permukaan air danau. Diduga alasannya ialah tertahan oleh kekuatan mistik dari dasar danau. Kekuatan mistik itu diyakini tiba dari buaya siluman yang ada di danau itu.
Danau Tolire
Misteri kali ini berasal dari sebuah kota kecil yang berada di serpihan timur Indonesia, yaitu Ibukota Provinsi Maluku Utara, Ternate. Sebagai salah satu kota di Indonesia yang sarat dengan legenda,
Ternate memang banyak keunikannya tersendiri. Salah satu keunikan yang tercipta di alam Ternate yakni Danau Tolire yang biasa disebut Tolire Gam Jaha yang berarti lubang kampung tenggelam. Berwisata di kota Ternate memang belum lengkap bila tidak menyinggahi tempat wisata alam tersebut.Panorama indah yang tersaji di tempat menciptakan danau ini menjadi salah satu jualan wisata di kota Ternate yang banyak dikunjungi wisatawan. Hamparan pepohonan kelapa yang terdapat di sisi kiri danau.
Danau Tolire
Misteri kali ini berasal dari sebuah kota kecil yang berada di serpihan timur Indonesia, yaitu Ibukota Provinsi Maluku Utara, Ternate. Sebagai salah satu kota di Indonesia yang sarat dengan legenda,
Ternate memang banyak keunikannya tersendiri. Salah satu keunikan yang tercipta di alam Ternate yakni Danau Tolire yang biasa disebut Tolire Gam Jaha yang berarti lubang kampung tenggelam. Berwisata di kota Ternate memang belum lengkap bila tidak menyinggahi tempat wisata alam tersebut.Panorama indah yang tersaji di tempat menciptakan danau ini menjadi salah satu jualan wisata di kota Ternate yang banyak dikunjungi wisatawan. Hamparan pepohonan kelapa yang terdapat di sisi kiri danau.
Di depan, gunung Gamalama bangun dengan kokohnya, sementara di sisi kanan hamparan flora jati emas dan pepohonan Jambulang (buah khas Ternate) di depannya. Disisi barat, atau di belakang ketika menghadap danau, formasi pohon kelapa dan luasnya bahari dan sunset (kala sore hari) jadi pemandangan indah tersendiri.
Tapi, kadang, wisatawan yang tiba ke Tolire, bukan alasannya ialah ingin menikmati pemandangan indah tersebut. Mereka umumnya tiba untuk menikmati sejuta misteri yang tersimpan di danau tersebut. Disebut Gam Jaha, alasannya ialah konon berdasarkan legenda, danau tersebut pada ratusan tahun kemudian sebelum bangun kerajaan Ternate, danau tersebut ialah sebuah perkampungan.
Dari dongeng warga setempat yang masih dipercaya hingga ketika ini, kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera itu dikutuk dan ditenggelamkan menjadi danau penguasa alam semesta alasannya ialah salah seorang ayah di kampung itu menghamili anak gadisnya sendiri. Saat ayah dan anak gadisnya yang dihamilinya itu akan melarikan diri ke luar kampung, tiba-tiba tanah tempat mereka bangun anjlok dan menjelma danau.
Tolire sendiri sempurna berada di bawah kaki Gunung Gamalama. Di sisi kanan danau, tak jauh di serpihan selatan terdapat sebuah danau kecil yang diberi nama Tolire kecil (ici). Jarak antar keduanya hanya sekitar 200 meter. Dari kedua danau ini, yang sering dikunjungi ialah Tolire Besar (lamo). Tolire yang besar mencerminkan figur ayah dan Tolire kecil mencerminkan putri nya.
Danau yang mempunyai keunikan ialah Danau Tolire Besar. Danau ini mirip loyang raksasa. Dari pinggir atas hingga ke permukan air danau, dalamnya sekitar 50 meter, luasnya sekitar lima hektar.
Danau Tolire Besar ini basah tawar dan terdapat banyak ikan, namun masyarakat setempat tidak ada yang berani menangkap ikan atau mandi di danau itu, alasannya ialah mereka meyakini bahwa danau yang airnya berwarna coklat kekuning-kuningan itu, dihuni oleh banyak buaya siluman. Buaya-buaya siluman ini sering terlihat berenang di tengah danau. Warnanya putih dan panjangnya sekitar 10 meter.
Tidak semua orang sanggup melihat buaya siluman itu, hanya mereka yang beruntung yang bisa. Menurut masyarakat setempat, bila berhati higienis gres berpeluang melihat buaya siluman di danau itu.
Ada dongeng juga, dulu ada seorang wisatawan gila yang tidak percaya bahwa di danau itu ada buaya siluman. Wisatawan itu turun mandi ke danau tersebut dan sesudah berenang beberapa menit, ia menghilang.
Diduga wisatawan itu dimangsa oleh buaya siluman. Misteri lainnya yang belum terkuak yakni soal kedalaman danau tersebut yang konon tidak berbatas. Memang hingga ketika ini tidak ada tinjauan secara ilmiah ihwal dalamnya danau Tolire. Dari dongeng warga setempat, kedalaman danau tolire berkilo-kilo meter dan bekerjasama eksklusif dengan laut. Pernah ada yang mencoba mengukur tapi tidak berhasil mencapai dasarnya.
Fenomena Melempar Batu ke Dasar Danau
Keunikan dan misteri dari danau ini selain keindahan panoramanya ialah bila melempar sesuatu ke danau. Dari kepercayaan warga berdasarkan dongeng turun temurun, benda yang dilempar ke danau tidak akan pernah menyentuh permukaan air danau alasannya ialah tertahan oleh kekuatan mistik dari dasar danau. Kekuatan mistik itu diyakini tiba dari buaya siluman yang ada di danau itu.
Betapa kuatnya melempar memakai kerikil atau benda lainnya, tidak akan pernah mencapai air danau yang letaknya kurang lebih setinggi 50 meter dibawah tempat berdiri. Padahal ketika melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar.
Bagi yang pertama berkunjung ke danau itu, niscaya tidak akan percaya dan menganggap itu mustahil. Mereka kemudian mencoba melempar sesudah membeli kerikil yang banyak dijual di pinggir danau seharga Rp 2.000,- (dua ribu rupiah) untuk 5(lima) biji batu.
Setelah itu, sanggup dipastikan mereka dibentuk terkejut alasannya ialah tak seorang pun yang lemparannya sanggup menyentuh permukaan air danau.
Seperti ada daya gravitasi yang sangat berpengaruh yang berasal dari dasar danau. Yang mengakibatkan apapun yang dilempar di danau, tidak akan menciptakan air di permukaan danau bergaming sedikitpun. Entah kenapa tiba-tiba saja benda yang dilempar ke danau tiba-tiba lenyap secara misterius.
Sejauh ini belum ada instansi atau pihak tertentu yang melaksanakan penyelidikan secara khusus atas kebenaran legalisasi masyarakat itu, namun beberapa waktu kemudian ada seorang anggota Brimob memakai sonar untuk mendeteksi benda-benda yang ada di dasar danau. Dari sonar itu tertangkap adanya benda-benda logam di dasar danau. Kalau dikaitkan, benda-benda logam itu mungkin harta masyarakat Ternate dulu, yang dibuang ke danau ketika Portugis menjajah Ternate.
Penduduk setempat yakin di Tolire Besar banyak menyimpan harta karun milik Kesultanan Ternate yang disembunyikan ketika Portugis menjajah Ternate pada masa ke-15. Masyarakat Ternate ketika itu banyak membuang (ke danau) harta berharganya, semoga tak dirampas.
Meski dongeng ini sering dianggap hanya sebagai legenda yang sulit diterima di zaman modern kini ini, tetapi bagi warga Ternate terutama para orang tua, sangat mempercayainya. Cerita ini akan terus lestari di hati masyarakat Ternate hingga final zaman.
Sampai ketika ini belum diketahui secara niscaya dan jelas, apa yang mengakibatkan benda-benda yang dilempar ke danau menghilang secara misterius.
Berdasarkan sejarah geologi, terbentuknya Danau Tolire ialah akhir dari letusan freatik yang pernah terjadi daerah ini.
Nah begitulah kira-kira ihwal Misteri Siluman Buaya dari Maluku ini , semoga saja artikel ihwal Misteri Siluman Buaya dari Maluku ini sanggup menambah wawasan kita, dan hingga jumpa di artikel menarik selanjutnya.
Tapi, kadang, wisatawan yang tiba ke Tolire, bukan alasannya ialah ingin menikmati pemandangan indah tersebut. Mereka umumnya tiba untuk menikmati sejuta misteri yang tersimpan di danau tersebut. Disebut Gam Jaha, alasannya ialah konon berdasarkan legenda, danau tersebut pada ratusan tahun kemudian sebelum bangun kerajaan Ternate, danau tersebut ialah sebuah perkampungan.
Dari dongeng warga setempat yang masih dipercaya hingga ketika ini, kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera itu dikutuk dan ditenggelamkan menjadi danau penguasa alam semesta alasannya ialah salah seorang ayah di kampung itu menghamili anak gadisnya sendiri. Saat ayah dan anak gadisnya yang dihamilinya itu akan melarikan diri ke luar kampung, tiba-tiba tanah tempat mereka bangun anjlok dan menjelma danau.
Tolire sendiri sempurna berada di bawah kaki Gunung Gamalama. Di sisi kanan danau, tak jauh di serpihan selatan terdapat sebuah danau kecil yang diberi nama Tolire kecil (ici). Jarak antar keduanya hanya sekitar 200 meter. Dari kedua danau ini, yang sering dikunjungi ialah Tolire Besar (lamo). Tolire yang besar mencerminkan figur ayah dan Tolire kecil mencerminkan putri nya.
Danau yang mempunyai keunikan ialah Danau Tolire Besar. Danau ini mirip loyang raksasa. Dari pinggir atas hingga ke permukan air danau, dalamnya sekitar 50 meter, luasnya sekitar lima hektar.
Danau Tolire Besar ini basah tawar dan terdapat banyak ikan, namun masyarakat setempat tidak ada yang berani menangkap ikan atau mandi di danau itu, alasannya ialah mereka meyakini bahwa danau yang airnya berwarna coklat kekuning-kuningan itu, dihuni oleh banyak buaya siluman. Buaya-buaya siluman ini sering terlihat berenang di tengah danau. Warnanya putih dan panjangnya sekitar 10 meter.
Tidak semua orang sanggup melihat buaya siluman itu, hanya mereka yang beruntung yang bisa. Menurut masyarakat setempat, bila berhati higienis gres berpeluang melihat buaya siluman di danau itu.
Ada dongeng juga, dulu ada seorang wisatawan gila yang tidak percaya bahwa di danau itu ada buaya siluman. Wisatawan itu turun mandi ke danau tersebut dan sesudah berenang beberapa menit, ia menghilang.
Diduga wisatawan itu dimangsa oleh buaya siluman. Misteri lainnya yang belum terkuak yakni soal kedalaman danau tersebut yang konon tidak berbatas. Memang hingga ketika ini tidak ada tinjauan secara ilmiah ihwal dalamnya danau Tolire. Dari dongeng warga setempat, kedalaman danau tolire berkilo-kilo meter dan bekerjasama eksklusif dengan laut. Pernah ada yang mencoba mengukur tapi tidak berhasil mencapai dasarnya.
Fenomena Melempar Batu ke Dasar Danau
Keunikan dan misteri dari danau ini selain keindahan panoramanya ialah bila melempar sesuatu ke danau. Dari kepercayaan warga berdasarkan dongeng turun temurun, benda yang dilempar ke danau tidak akan pernah menyentuh permukaan air danau alasannya ialah tertahan oleh kekuatan mistik dari dasar danau. Kekuatan mistik itu diyakini tiba dari buaya siluman yang ada di danau itu.
Betapa kuatnya melempar memakai kerikil atau benda lainnya, tidak akan pernah mencapai air danau yang letaknya kurang lebih setinggi 50 meter dibawah tempat berdiri. Padahal ketika melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar.
Bagi yang pertama berkunjung ke danau itu, niscaya tidak akan percaya dan menganggap itu mustahil. Mereka kemudian mencoba melempar sesudah membeli kerikil yang banyak dijual di pinggir danau seharga Rp 2.000,- (dua ribu rupiah) untuk 5(lima) biji batu.
Setelah itu, sanggup dipastikan mereka dibentuk terkejut alasannya ialah tak seorang pun yang lemparannya sanggup menyentuh permukaan air danau.
Seperti ada daya gravitasi yang sangat berpengaruh yang berasal dari dasar danau. Yang mengakibatkan apapun yang dilempar di danau, tidak akan menciptakan air di permukaan danau bergaming sedikitpun. Entah kenapa tiba-tiba saja benda yang dilempar ke danau tiba-tiba lenyap secara misterius.
Sejauh ini belum ada instansi atau pihak tertentu yang melaksanakan penyelidikan secara khusus atas kebenaran legalisasi masyarakat itu, namun beberapa waktu kemudian ada seorang anggota Brimob memakai sonar untuk mendeteksi benda-benda yang ada di dasar danau. Dari sonar itu tertangkap adanya benda-benda logam di dasar danau. Kalau dikaitkan, benda-benda logam itu mungkin harta masyarakat Ternate dulu, yang dibuang ke danau ketika Portugis menjajah Ternate.
Penduduk setempat yakin di Tolire Besar banyak menyimpan harta karun milik Kesultanan Ternate yang disembunyikan ketika Portugis menjajah Ternate pada masa ke-15. Masyarakat Ternate ketika itu banyak membuang (ke danau) harta berharganya, semoga tak dirampas.
Meski dongeng ini sering dianggap hanya sebagai legenda yang sulit diterima di zaman modern kini ini, tetapi bagi warga Ternate terutama para orang tua, sangat mempercayainya. Cerita ini akan terus lestari di hati masyarakat Ternate hingga final zaman.
Sampai ketika ini belum diketahui secara niscaya dan jelas, apa yang mengakibatkan benda-benda yang dilempar ke danau menghilang secara misterius.
Berdasarkan sejarah geologi, terbentuknya Danau Tolire ialah akhir dari letusan freatik yang pernah terjadi daerah ini.
Nah begitulah kira-kira ihwal Misteri Siluman Buaya dari Maluku ini , semoga saja artikel ihwal Misteri Siluman Buaya dari Maluku ini sanggup menambah wawasan kita, dan hingga jumpa di artikel menarik selanjutnya.
Baca juga Pengalaman Kehidupan Setelah Kematian
sumber:http://forum.viva.co.id/misteri/843419-misteri-siluman-buaya-dari-maluku.html
Comments
Post a Comment