Sangat mengejutkan mengetahui bahwa belakang layar para model dunia untuk tetap kurus sangatlah menyakitkan, ibarat anehdiddunia.com dapatkan dari yahoo. Saat mantan pemimpin redaksi Vogue Australia Kirstie Clements dipecat secara mendadak tahun lalu, hari berikutnya ia ditawari untuk menulis sebuah buku menceritakan pengalamannya bekerja di majalah tersebut. Buku yang karenanya diberi judul "The Vogue Factor" ini gres saja dirilis dan eksklusif mengejutkan para pekerja industri mode. Namun Kirstie bersikeras bahwa ceritanya ialah kisah nyata.
"Aku tak membeberkan rahasia," ujar Kirstie kepada Yahoo! melalui email. "Itu sebuah pengamatan yang jujur. Semua orang yang bekerja di industri ini niscaya sudah tahu." Yang Kirstie tulis dalam buku itu ialah wacana para model yang tak berpengaruh bangkit selama pemotretan, menginfus diri sendiri semoga tak usah makan, bahkan makan tissue untuk mengatasi rasa lapar sebab tak makan berhari-hari.
"Katanya tissue akan mengembang di dalam perut," Kirstie menjelaskan alasan para model ngemil tissue dan tidak makan. Kirstie juga menulis wacana bagaimana para editor majalah memakai Photoshop untuk menghapus tulang belulang yang menonjol di badan model, semoga mereka terlihat lebih manusiawi. "Banyak orang menuduh editor mem-Photoshop gambar model di majalah semoga mereka terlihat lebih kurus, padahal dalam beberapa perkara kami justru melaksanakan yang sebaliknya," ujar Kirstie dalam wawancaranya dengan Entertainment Tonight.
"Aku tak membeberkan rahasia," ujar Kirstie kepada Yahoo! melalui email. "Itu sebuah pengamatan yang jujur. Semua orang yang bekerja di industri ini niscaya sudah tahu." Yang Kirstie tulis dalam buku itu ialah wacana para model yang tak berpengaruh bangkit selama pemotretan, menginfus diri sendiri semoga tak usah makan, bahkan makan tissue untuk mengatasi rasa lapar sebab tak makan berhari-hari.
"Katanya tissue akan mengembang di dalam perut," Kirstie menjelaskan alasan para model ngemil tissue dan tidak makan. Kirstie juga menulis wacana bagaimana para editor majalah memakai Photoshop untuk menghapus tulang belulang yang menonjol di badan model, semoga mereka terlihat lebih manusiawi. "Banyak orang menuduh editor mem-Photoshop gambar model di majalah semoga mereka terlihat lebih kurus, padahal dalam beberapa perkara kami justru melaksanakan yang sebaliknya," ujar Kirstie dalam wawancaranya dengan Entertainment Tonight.
Pernah juga suatu ketika ia mengerjakan pemotretan di luar kota bersama seorang model, dan pemotretan tersebut berlangsung tiga hari. Selama tiga hari bersama-sama, Kirstie tak pernah sekalipun melihat sang model memasukkan makanan ke dala mulutnya. Di hari ketiga, model tersebut bahkan kesulitan untuk tetap bangkit dan tersadar selama pemotretan berlangsung.
Dalam kesempatan lainnya, seorang model asal Rusia mengadu kepadanya bahwa teman sekamarnya tak pernah makan, dan hanya memakai infus untuk mendapat nutrisi. "Jika ada model profesional contohnya di Australia, yang ingin mendapat pekerjaan sebagai model internasional, beliau akan menyusutkan tubuhnya sampai turun dua nomor. Orang-orang di kantor Vogue akan menyebutnya "kurus ala Paris"," tulis Kirstie.
"Kelainan makan itu ada. Masalahnya, kebiasaan tak sehat ini tak terlihat, dan Anda tak sanggup benar-benar yakin," ujar Kirstie kepada Yahoo! "Masalah ini terjadi pada sebagian kecil model, tidak semuanya," ia melanjutkan. "Namun semua orang di industri modelling terlibat dalam level yang berbeda-beda. (Editor majalah dan desainer) sanggup tetapkan untuk tidak menyewa model yang terlalu kurus. Ada banyak hal yang sanggup kita kontrol. Namun tak semuanya sanggup dikontrol oleh editor."
Mengenai alasannya menulis buku tersebut, ia berkata bahwa tujuannya bukan untuk balas dendam. "Aku hanya ingin menyebarkan pengalamanku dengan jujur, kemudian melanjutkan hidupku," ujarnya.
Yahoo! Amerika bertanya kepada Vogue Australia untuk merespon buku Kirstie tersebut, dan pemimpin redaksinya yang gres Edwinna McCann menulis dalam email sebagai berikut: "Aku hanya sanggup bicara menurut perspektif Vogue Australia ketika ini. Sekitar setahun lalu, semua editor internasional di Vogue menandatangani perjanjian kesehatan global. Kami menjalankan dengan serius komitmen Vogue Australia terhadap perjanjian tersebut, dan kami ialah duta yang sangat kritis memberikan pesan wacana gambaran badan yang sehat, baik dalam majalah maupun di dunia luar. Kami secara aktif meminta desainer dan editor untuk menentukan model yang paling mendekati pembaca kami."
Baca juga Fenomena Anak Genderuwo Indonesia
sumber:http://id.she.yahoo.com/mantan-editor-vogue-membeberkan-sisi-gelap-dunia-fashion-055101547.html
Comments
Post a Comment